Perempuan dan Penerapan Etika Feminis dalam Tata Kelola Perlindungan Pekerja Migran Indonesia
Abstract
Perempuan pekerja migran Indonesia sering dihadapkan pada masalah menjadi korban kekerasan baik kekerasan fisik maupun psikis. Perempuan pekerja global di mana di satu sisi memberikan sumbangan ekonomi bagi keluarga dan negara, namun di sisi lain sering dihadapkan pada ketidakmampuan dalam relasi kuasa dengan orang-orang di sekitarnya. Tulisan ini bertujuan untuk mengungkapkan bagaimana seharusnya menempatkan posisi perempuan dalam konteks tata kelola perlindungan pekerja migran Indonesia yang berperspektif etika kepedulian feminis. Konstruksi sosial budaya dalam hegemoni patriarki menempatkan perempuan sebagai liyan, sebagaimana ditunjukkan oleh Simone de Beauvoir. Kebijakan Pemerintah dalam tata kelola perlindungan pekerja migran juga cenderung meliyankan mereka. Inilah permasalahan dan tantangan yang harus dikritisi agar hak perempuan pekerja migran dapat terpenuhi. Dimulai dari perubahan perspektif dalam tata kelola yang lebih mengedepankan etika kepedulian dalam etika feminis. Apabila perspektif posisi perempuan dan etika feminis dalam tata kelola perlindungan pekerja migran dapat diterapkan, diharapkan kebijakan yang dihasilkan merupakan hasil refleksi dari pengalaman konkret perempuan sendiri.
Full text article
Authors

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.