Implikasi Sentralisasi Pengawas Ketenagakerjaan Dari Kab/Kota Ke Provinsi
Abstract
A centralized review of labor inspectors from districts/ municipalities to provincial governments is intended to clarify the required policy consequences. Methods used by study desk and in-depth discussion with competent resource persons in some areas. The development of the capacity of human resources and institution is a non- negotiable implication for the optimal functioning of the labor inspector.
Full text article
Generated from XML file
References
BPS, 2016; Jumlah Perusahaan Menurut Skala Usaha(Indonesia), UP3D Kemendagri, Jakarta.
…… , 2017; Survey Angkatan Kerja Nasional, Februari, BPS, Jakarta
Deputy Kemiskinan, Ketenagakerjaan dan UKM, 2014; Mewujudkan Kualitas Hidup Masyarakat Indonesia Yang Tinggi, Maju dan Sejahtera, Kementerian Pembangunan Nasional/Bappenas, Jakarta.
Dir PNKPK, 2015; Pengawasan Ketenagakerjaan Perspektif UU 23/2014 Tentang Pemerintahan Daerah,Ditjen Binawasnaker dan K3, Jakarta.
Dokumen, 2000; Pengawas Keteagakerjaan,
Kemenaker, Jakarta.
Dokumen, 2016; Jumlah Pengawas Ketenagakerjaan Nasional, Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3, Jakarta.
Fadjri dkk, 1993; Pemeriksaan dan Pengujian Yang Dilakukan Pihak Ketiga, Puslitbang Tenaga Kerja Depnaker bekerjasam dengan PPT LIPI, Jakarta.
......... ,2002; StudiPengembangan Kapasitas dan Institusi Perencanaan Tenaga Kerja Dalam Rangka Pelaksanaan Otonomi Daerah, Puslitbang Tenaga Kerja, Jakarta.
Jakowi-JK, 2014; Nawa Cita; Visi, Misi dan Program Aksi, Jalan Perubahan Untuk Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian, Jakarta .
Peraturan Presiden RI Nomor 18 Tahun 2015 tentang Kementerian Ketenagakerjaan, Biro Organisasi dan Kepegawaian, Sekretariat Jenderal, Jakarta.
RPJMN, 2015; Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019, Bappenas, Jakarta.
Rencana Strategis Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3 2015- 2019, Kemenaker, Jakarta.
Wolfgang Von Richthoven, 2007; Pengawasan Ketenagakerjaan, Panduan Profesi, Depnakertrans RI, jica Indonesia dan Kantor Perburuhan Internasional Jeneva, Jakarta.
…… , 2017; Survey Angkatan Kerja Nasional, Februari, BPS, Jakarta
Deputy Kemiskinan, Ketenagakerjaan dan UKM, 2014; Mewujudkan Kualitas Hidup Masyarakat Indonesia Yang Tinggi, Maju dan Sejahtera, Kementerian Pembangunan Nasional/Bappenas, Jakarta.
Dir PNKPK, 2015; Pengawasan Ketenagakerjaan Perspektif UU 23/2014 Tentang Pemerintahan Daerah,Ditjen Binawasnaker dan K3, Jakarta.
Dokumen, 2000; Pengawas Keteagakerjaan,
Kemenaker, Jakarta.
Dokumen, 2016; Jumlah Pengawas Ketenagakerjaan Nasional, Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3, Jakarta.
Fadjri dkk, 1993; Pemeriksaan dan Pengujian Yang Dilakukan Pihak Ketiga, Puslitbang Tenaga Kerja Depnaker bekerjasam dengan PPT LIPI, Jakarta.
......... ,2002; StudiPengembangan Kapasitas dan Institusi Perencanaan Tenaga Kerja Dalam Rangka Pelaksanaan Otonomi Daerah, Puslitbang Tenaga Kerja, Jakarta.
Jakowi-JK, 2014; Nawa Cita; Visi, Misi dan Program Aksi, Jalan Perubahan Untuk Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian, Jakarta .
Peraturan Presiden RI Nomor 18 Tahun 2015 tentang Kementerian Ketenagakerjaan, Biro Organisasi dan Kepegawaian, Sekretariat Jenderal, Jakarta.
RPJMN, 2015; Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019, Bappenas, Jakarta.
Rencana Strategis Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3 2015- 2019, Kemenaker, Jakarta.
Wolfgang Von Richthoven, 2007; Pengawasan Ketenagakerjaan, Panduan Profesi, Depnakertrans RI, jica Indonesia dan Kantor Perburuhan Internasional Jeneva, Jakarta.
Authors
Fadjri, F. (2017) “Implikasi Sentralisasi Pengawas Ketenagakerjaan Dari Kab/Kota Ke Provinsi”, Jurnal Ketenagakerjaan, 12(1). Available at: https://journals.kemnaker.go.id/index.php/naker/article/view/10 (Accessed: 15 October 2024).
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.