Penggunaan Aplikasi Sipunten dalam Pemulangan Pekerja Migran Indonesia di Masa Pandemi Covid-19 oleh UPT Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Makassar

Nila Rahmawati, Muntadliroh Muntadliroh

Abstract

Data digital pemulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) penting artinya bagi Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dan masyarakat. Lonjakan pemulangan PMI dimasa Pandemi Covid-19 terjadi pada bulan Mei – Juli 2020 dengan jumlah > 100 orang per bulan. Untuk itu, adanya aplikasi Sistem Informasi Kepulangan Terintegrasi (SIPUNTEN) bertujuan memudahkan penyediaan data PMI khususnya di UPT BP2MI Makassar sebagai debarkasi dengan cakupan wilayah paling luas di Indonesia. Dalam pelaksanaanya, penggunaan aplikasi SIPUNTEN masih terkendala SDM, kompleksitas sistem, dan teknis. Penelitian ini bertujuan mengelaborasi bagaimana proses difusi dan adopsi inovasi aplikasi SIPUNTEN dikomunikasikan di UPT BP2MI Makassar untuk mengidentifikasi persoalan yang terjadi. Metode penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi SIPUNTEN dikomunikasikan secara top down dari BP2MI Pusat ke UPT BP2MI Makassar melalui media komunikasi formal dan bimtek tatap muka. Dampaknya adalah proses keputusan penggunaan aplikasi SIPUNTEN yang terjadi secara otoritatif dan opsional sesuai dengan instruksi BP2MI Pusat. Lemahnya koordinasi antar UPT penyelenggara pemulangan PMI dan tidak adanya monitoring dari BP2MI Pusat menjadikan implementasi SIPUNTEN di UPT BP2MI Makassar kurang optimal.

Full text article

Generated from XML file

Authors

Nila Rahmawati
Muntadliroh Muntadliroh
muntadlirohlatief@gmail.com (Primary Contact)
Author Biographies

Nila Rahmawati, UPT Balai Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI)

 

 

Muntadliroh Muntadliroh, Badan Riset dan Inovasi Nasional

 

 

Rahmawati, N. and Muntadliroh, M. (2022) “Penggunaan Aplikasi Sipunten dalam Pemulangan Pekerja Migran Indonesia di Masa Pandemi Covid-19 oleh UPT Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Makassar”, Jurnal Ketenagakerjaan, 17(2), pp. 133–148. doi: 10.47198/naker.v17i2.135.

Article Details